MEDIA PEMBELAJARAN
Kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran
dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum
biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang
dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan
menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Adapun kurikulum yang di berlakukan saat ini adalah kurikulum 2013 (k-13)
Kurikulum
2013 (K-13) merupakan
kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi
sekolah percobaan.
Pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas
I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI.
Diharapkan, pada tahun 2015 telah diterapkan di
seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian, yaitu
aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam
Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang
dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada
di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan
adalah materi Matematika.
Dalam menyukseskan ke tiga aspek
penilain yang di berlakukan id dalam kurikulum 2013 media pembelajaran sangat
memberikan maafaat yang baik untuk perkembangan kurikulum baru ini. Melalui media
pembelajaran seorang guru dapat mengembangkan imajinasi dari peserta didik dan
seluruh ilmu yang di peroleh dari medi pembelajaran peserta didik mampu
mengaplikasikannya secara mudah di dalam kehidupan sehari harinya. Media dalam proses
Pembelajaran merujuk pada perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima
pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sehingga terdorong serta
terlibat dalam
Pembelajaran.
Proses pembelajaran pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi,
sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pembelajaran.
Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach
dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2002: 25) merincikan manfaat media
pendidikan sebagai berikut:
1.
meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme
2.
memperbesar perhatian siswa
3. meletakkan dasar-dasar yang penting untuk
perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap
4.
memberikan pengalaman nyata yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
5.
menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
kontinyu, terutama melalui gambar hidup
6.
membantu tumbuhnya pengertian yang dapat
membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.
memberikan pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak
dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran, media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima
dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran
memiliki fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, fungsi
kompensatoris. Selain itu media pembelajaran juga berfungsi untuk memotivasi
minat atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi intruksi.
Secara umum manfaat media pembelajaran
adalah untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera dan untuk memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan belajar mengajar lebih optimal,
efektif, dan efisien baik dari segi teroritis maupun praktikum yang pada
akhirnya teraplikasi dalam tindakan.
REFRENSI
No comments:
Post a Comment